Selamat Datang di Media Informasi kami.
Terima kasih atas kunjungan Anda di Media Informasi kami.

Profil Lurah Gunung Sahari Utara

Selasa, 11 Mei 2010 "Mulyadi" Lurah Gunung Sahari Utara.      Fokus Indonesia.com - 
Sikap individualistis yang sering dijumpai dalam diri warga yang tinggal di kota metropolitan seperti halnya Jakarta, terkadang menyisakan masalah tersendiri bagi aparat pemerintah, khususnya aparat kelurahan.  Untuk mengatasi persoalan itu, jelas dibutuhkan lurah yang pandai bergaul dengan warga. Tanpa kemampuan bergaul, bisa dipastikan program kerja bakti ataupun siskamling yang digalakkan kelurahan hanya diikuti segelintir warga saja. Mulyadi (51) adalah sosok Lurah Gunung Sahari Utara, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, yang terkenal pandai bergaul dengan warganya. Menurutnya, hubungan erat dan solidaritas antar warga sangat diperlukan untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan di antara warga itu sendiri. Bahkan, sejak menjabat Lurah Gunung Sahari Utara 4 Juli 2008, Mulyadi langsung menyusun langkah untuk menjalin silaturahmi dengan warga. Berbekal pengalamannya bertugas sebagai staf di sejumlah kelurahan di wilayah Jakarta Pusat, putra ketiga almarhum Wahyu dan Mariam itu tanpa sungkan lagi menyambangi warganya yang berada di 99 RT dan 7 RW.  “Setiap ada waktu luang saya datangi RT dan RW yang partisipasi warganya agak kurang dalam kegiatan sosial,” ungkap Mulyadi yang memperoleh gelar sarjana sosialnya dari Universitas Respati Indonesia (Urindo) Jakarta ini. Bagi Mulyadi, urusan bertatap muka langsung dengan warga yang berasal dari berbagai latar belakang bukan merupakan sesuatu hal yang baru. Apalagi dirinya pernah menghadapi persoalan warga yang lebih berat saat menjadi Sekretaris Kelurahan (Sekel) Karanganyar, Kecamatan Sawahbesar, Jakarta Pusat tahun 1998 silam. Kala itu, ratusan warga yang tak puas dengan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) mendemonya.  “Saya pernah didemo, tapi setelah saya jelaskan bahwa pembagiannya sudah sesuai aturan, warga akhirnya mengerti,” kenang Mulyadi yang kenyang makan asam garam bertugas di sejumlah kelurahan di Jakarta Pusat. Dalam setiap silaturahminya dengan warga, ayah dua anak ini juga menyisipkan pesan dan imbauan agar setiap warga mau meluangkan waktu untuk ikut dalam kerja bakti dan siskamling. Akan tetapi usahanya tak selamanya berjalan mulus, karena banyak juga yang menganggap imbauan yang diutarakannya hanya sebagai angin lalu. Pria yang juga pernah menjadi Wakil Lurah Gunungsahari Utara pada tahun 2006 ini tak patah semangat. Upaya yang dilakoni Mulyadi beserta stafnya mulai membuahkan hasil, sedikit demi sedikit jumlah warga yang berpartisipasi kerja bakti ataupun siskamling yang digelar di tiap RT di wilayah itu kian bertambah. “Alhamdulillah berkat usaha tak kenal lelah banyak warga mulai tergugah hatinya untuk ikut kegiatan-kegiatan sosial,” ungkap pria yang 25 tahun lalu mengawali karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) staf Kelurahan Pasarbaru tersebut. Dalam tiap kesempatan pertemuan dengan warga, Mulyadi juga tak lupa mengingatkan akan bahaya kebakaran. Karena menurutnya, bahaya kebakaran merupakan kejadian yang dapat terjadi setiap saat.  Mulyadi juga mengimbau kepada warga agar secara berkala memeriksa instalasi listrik di tempat tinggalnya masing-masing. Sebab, arus pendek listrik menjadi salah satu pemicu utama kebakaran selama ini.
Reporter By : Redaksi